Selasa, 31 Mei 2011
Senin, 30 Mei 2011
Bahaya dari Gunung Dieng
Sudah retak semenjak 1939. Kawah di Gunung Dieng kerap menyemburkan gas berbahaya.
Senin, 30 Mei 2011, 20:39 WIB
Anggi Kusumadewi, Bayu Galih, Elin Yunita Kristanti
Gunung Dieng (VIVAnews/Adrozen Ahmad )
BERITA TERKAIT
* Sejarah Aktivitas Vulkanik Gunung Dieng
* NASA: Foto Satelit Gunung Dieng
* Dieng Siaga, Wisatawan Batalkan Kunjungan
* Dieng Siaga, PMI Waspada Gas Beracun
* Gunung Dieng Naik Status Menjadi Siaga
VIVAnews –Gunung Dieng mulai berbahaya. Disertai gempa berkali-kali, kawah gunung itu terus menyemburkan gas beracun. Sehari bisa 13 kali. Warga dilarang mendekat. Harus menjauh. “Sebab itu sangat berbahaya,” kata Kepala Markas Palang Merah Indonesia, Banjarnegara, Edi Purwanto.
Hingga Senin 30 Maret 2011, Palang Merah Indonesia terus mengevakuasi warga. Mereka yang dievakuasi adalah warga Desa Sumberejo. Mereka bertahun-tahun menetap di desa sekitar gunung itu.
Dari pengamatan di lapangan, kadar C02 di kawah gunung itu naik menjadi 0,86 persen volume. Padahal batas aman kandungan Co2 itu hanya 0,5 persen.
Di gunung itu memang terdapat sejumlah kawah. Dan yang paling berbahaya adalah Kawah Timang. Kawah itu terus-terusan menyemburkan Co2. Juga gempa vulkanik. Karena itu pemerintah setempat dan PMI melarang keras warga yang mendekat ke situ.
Selain Kawah Timang itu, yang juga dipantau ketat adalah Kawah Sinila. Dan Sinila sesungguhnya sudah lama juga diawasi ketat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
Sinila punya sejarah kelam. Membuat warga di sekitarnya merinding. Tahun 1979, misalnya, Sinila pernah erupsi freatik. Sejumlah 149 warga tewas. Karena menghirup Co2 yang diambang batas. Itu sebabnya warga diminta waspada dengan kawah ini.
Data terakhir dari pos Pengamatan Gunung Api Dieng, Sabtu 28 Mei 2011 lalu menunjukkan terjadi peningkatan kandungan gas CO2.
PMI hingga kini kesulitan menyediakan masker untuk warga di sekitar gunung itu. Sebab harganya mahal.”Kami menampung jika ada yang ingin memberikan bantuan,” kata Edi. Untuk sementara, masker dibagikan hanya kepada para petugas yang memantau di dekat gunung.
Sudah Retak 1939
Gunung Dieng semenjak ratusan tahun lalu sudah berbahaya. Jenis erupsinya sangat unik. Peneliti gunung berapi asal Australia, John Seach, dalam situsnya volcanolive.com menyebutkan bahwa selama beberapa abad, aktivitas vulkanik didominasi oleh erupsi freatik.
Erupsi freaktik adalah erupsi yang disebabkan oleh pemanasan air di bawah tanah, dan aktivitas geothermal atau panas bumi seperti uap belerang. John Seach mencatat secara deteil setiap perkembangan gunung itu. Berikut beberapa catatan itu.
Tahun 2009
Tanggal 16 Januari 2009, status Dieng meningkat menjadi waspada, setelah muncul aktivitas vulkanik sehari sebelumnya. Erupsi terjadi di Kawah Sibanteng. Kawah ini menyemburkan material atau uap panas hingga 50 meter.
Tanggal 1-19 September terjadi dua gempa vulkanik.
Tanggal 20-23 September terjadi satu gempa vulkanik.
Tanggal 24 September 2009, terjadi satu gempa vulkanik.
Tanggal 26-27 September, muncul kembali erupsi freatik. Kali ini di
Kawah Sileri. Erupsi berlangsung sekitar 15 detik. Letusan terdengar hingga jarak 2 kilometer dari kawah. Selama erupsi freatik, lumpur panas terlontar hingga radius 140 meter. Temperatur di kawah Sileri sendiri tetap konstan, yaitu sekitar 70 derajat Celcius.
Dalam erupsi freatik ini, status gunung tidak ditingkatkan, dan tidak ada gas beracun yang dihembuskan. Warga hanya diminta menjauh dari sekitar Sileri, tanpa ada perintah evakuasi.
Tahun 1992
Tanggal 18 Maret 1992, gunung Dieng mengeluarkan gas beracun. Seorang warga di sekitar sungai yang berjarak 200 meter di sebelah barat kawah Sikidang, tewas di tempat.
Tahun 1979
Tanggal 20 Februari 1979, terjadi erupsi di sisi barat daya gunung. Erupsi ini disertai hembusan karbondioksida. Setidaknya 149 orang tewas. Kawah Sinila juga menyemburkan gas karbondioksida dan Hidrogen Sulfida. Sekitar 17 ribu penduduk dievakuasi dari enam desa di sekitar kawah. Banyak ikan dan ternak kemudian tewas.
Tahun 1944
Tanggal 4 Desember 1944 terjadi hujan abu dan lumpur di Desa Kepakisan. Suasana desa gelap pekat. Setidaknya 59 orang tewas, 38 luka. Warga yang hilang 55 orang.
Tahun 1939
Tanggal 13 Oktober 1939, terjadi erupsi freatik. Muncul retakan yang membentuk lereng. Aktivitas ini terus berlangsung hingga 3 November 1939.
Warga Dieng Bersiap Mengungsi
Palang Merah Indonesia kini bersiap melakukan evakuasi terhadap warga Desa Sumberejo. Warga yang mengungsi diperkirakan lebih dari seribu orang. Selain “mengusir” warga dari kampung halaman mereka sendiri, letusan dan gas beracun itu membenamkan parawisata yang selama ini menghidupi warga di sekitar gunung itu.
Banyak calon wisatawan membatalkan rencana kunjungan mereka ke Dieng. “Tamu memutuskan tidak jadi datang setelah ada berita tentang Dieng,” kata Dwiyono, pengelola penginapan di kawasan wisata Dieng, Desa kejajar, Wonosobo.
Padahal, ujarnya, kawasan wisata Dieng masih relatif aman karena Kawah Timbang yang saat ini mengeluarkan karbondioksida berjarak relatif jauh dari daerah wisata. Sekitar 12 kilometer. Dwiyono berharap industri pariwisata Dieng akan bergairah kembali. “Saya optimis tak lama lagi kondisi Dieng aman,” kata dia.
Minggu, 29 Mei 2011
Sabtu, 28 Mei 2011
Cuaca Ekstrim di Sejumlah Kota, Apa Sebabnya
Lihatlah yang terjadi di dua kota ini. Medan dan Pekanbaru. Keduanya di Sumatera. Pulau yang terbilang masih berlebat hutannya. Di dua kota itu, suhu mencapai 35 derajat celcius.
Sejumlah kota lain di Sumatera juga dihantam cuaca panas. Meski tidak setinggi dua kota tadi, suhu di Palembang juga kini bikin gerah. Hawa panas itu pula yang dikeluhkan sejumlah pemain sepak bola yang dalam pekan ini berlaga di sana.
Rabu, 11 Mei mendatang, misalnya, kota Pempek itu menjadi tuan rumah laga seru Liga Champions Asia. Tuan rumah Sriwijaya FC akan menjamu Pegasus, kesebelasan tangguh dari Hongkong. Tim tamu sudah siap bertanding. Mereka ngotot menang.
Tapi sebelum berlaga mereka sudah cemas. Ya, cemas dengan hawa menikam itu. “ Cuaca di sini lebih panas dan itu mencemaskan para pemain, “ keluh Chan Hiu Min, kreator Pegasus.
Mengapa cuaca di sejumlah kota itu berganti ekstrim? Banyak sebabnya. Pergerakan suhu matahari adalah salah satunya. Sejumlah ahli menuturkan bahwa suhu matahari kini bergerak ke utara. Ke arah jarak yang paling dekat dengan bumi. Karena dekat, panaslah bumi.
Pergerakan suhu matahari itu juga menandai pergantian musim. "Karena ada masa transisi ke musim kemarau. Memang saat ini ada kalanya hujan, ada kalanya panas," kata Kukuh Ribudiyanto, Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG.
Kian memburuklah cuaca itu, sebab ada hembusan angin pada lapisan atas. Pola angin itu cenderung menyebar. Mengacak-acak sejumlah zat. Jadilah awan pun susah sekali terbentuk. Lantaran awan tak ada, sinar matahari langsung memanggang bumi.
Berapa lama cuaca panas itu mendera. Belum ada jawaban pasti. Yang bisa dilakukan adalah menghitung pola angin dan memperkirakan kapan kemungkinan terbentuknya awan. Dengan hitung-hitungan itu, lamanya cuaca panas bisa diperkirakan, walau belum tentu tepat juga.
Berdasarkan analisa BMKG Polonia Medan, cuaca ekstrem akan berlangsung hingga satu pekan mendatang. "Kami perkirakan potensi suhu dengan kisaran diatas 35 akan terjadi satu pekan lagi," jelas Hartanto, Kasi Data dan Informasi BMKG Polonia Medan.
Cuaca panas sepekan belakangan, kata Hartanto, adalah siklus tahunan. Cuma kali ini suhunya bergeser, mencapai 36,3 derajat Celcius. "Karena biasanya suhu maksimun berkisar 34,1 hingga 35,8 derajar Celcius.”
Suhu wilayah lain di Indonesia juga meningkat. Cuma tidak sepanas sejumlah kota di Sumatera itu. Rata-rata berkisar antara 32 hingga 33 derajat celcius.
Hingga 57 Derajat Celcius
United Nations World Meteorological Organization (UNWMO), lembaga khusus PBB yang bertugas memantau cuaca dan iklim melaporkan bahwa pada pekan ini, suhu terpanas di Bumi sempat mencapai 46 derajat Celcius. Suhu terdingin mencapai minus 69,1 derajat.
Lembaga UNWMO itu membuat standardisasi pemantauan cuaca. Sekurangnya ada 10 ribu stasiun pengamat di seluruh dunia. Lembaga itu menyediakan jaringan telekomunikasi global untuk mengumpulkan dan mendistribusikan data seluruh stasiun itu.
Dikutip dari Earth Week, temperatur tertinggi pekan ini yang mencapai 114,8 derajat Fahrenheit atau 46 derajat Celcius. Suhu sepanas itu menikam Birni-N’Konni, sebuah kawasan di Nigeria. Sedang suhu terdingin minus 92,4 derajat Fahrenheit atau minus 69,1 derajat Celcius. Hawan sedingin itu membekap Amundsen-Scott.
Meski suhu di kedua tempat tersebut tercatat cukup ekstrem, suhu terpanas dan terdingin tersebut belum memecahkan rekor temperatur sebelumnya.
Menurut data yang dirilis oleh World Meteorological Organization dan dirangkum oleh Arizona State University, suhu terpanas yang pernah yang terjadi di Bumi adalah pada 13 September 1922 di El Azizia, Libya. Ketika itu suhu di kawasan yang berada pada ketinggain 112 meter di atas permukaan laut itu tercatat mencapai 136 derajat fahrenheit atau 57,8 derajat celcius.
Suhu terdingin yang pernah melanda kawasan di Bumi sendiri terjadi pada 21 Juli 1983 di kawasan Vostok, Antartika. Suhu kawasan yang berada di ketinggian 3420 meter di atas permukaan laut itu sempat terjun ke bilangan minus 128,5 derajat Fahrenheit. Minus 89,2 derajat Celcius.
• VIVAnews
JIKA AKU GAYUS TAMBUNAN
Gold Member |
Pulau Bintan teletak di Provinsi Kepulauan Riau, suasana di pulau ini sungguh memikat, keindahan alam salah satunya. Kemilau pasir putih, birunya air laut, dan rimbunnya pepohonaan merupakan perpaduan yang membuat pulau ini begitu cantik. Di pulau ini terdapat banyak tersedia resor yang bisa disewa untuk bulan madu, private beach, wisata selam, serta wisata kuliner yang bisa jadi alternatif saat berbulan madu.
2. Kaliurang, Yogyakarta
Kaliurang berjarak 28 kilometer arah utara dari pusat kota Yogyakarta, tepatnya di dusun kaliurang , Hargobinangun, Pakem, Sleman. Kaliurang kini menjadi sebuah kawasan wisata alam dan budaya yang memikat. Kaliurang memang cocok sebagai tempat berbulan madu. hawanya yang sejuk dan berlatar alam pegunungan disertai gemericik sungai sungguh menjadikan bulan madu menjadi begitu romantis.
3. Pantai Senggigi, Lombok
Pantai ini terletak di sebelah barat pesisir Lombok, suasana asrinya dan pemandangan bawah laut nan mempesona. Ombak yang tidak terlalu besar danm tenang tentu saja akan menambah keromantisan bulan madu.
4. Pulau Moyo, Nusa Tenggara Barat
Jika ingin benar-benar merasakan dunia milik berdua, tak ada salahnya memilih Pulau Moyo di Nusa Tenggara Barat, sebagai tempat bulan madu. Daerahnya masih sepi dan asli, tapi jangan takut tak ada fasilitas. Di sana ada cottage-cottage yang menyediakan aneka fasilitas. Selain hamparan pasir putih, ada juga terumbu karang lengkap dengan ikan laut warna-warni. Tak ketinggalan air terjun serta kolam-kolam alami.
5. Desa Ubud, Bali
Desa ini terkenal dengan budaya dan keindahan alamnya. Disini, Anda dan pasangan akan merasakan ketenangan jiwa raga dengan melihat pemandangan pegunungan yang hijau dan indahnya sawah bertingkat. Desa ini juga diyakini bisa memberikan sejuta inspirasi.
6. Bunaken, Manado, Sulawesi Utara
Pulau ini terdapat Taman Laut Bunaken yang eksotis. Taman laut ini merupakan salah satu laut yang memiliki biodiversitas kelautan tertinggi di dunia. Lokasi resor sangat strategis dengan pemandangan alam Bunaken yang indah. Tak ada salahnya kan , setelah beromantis-romantisan dengan pasangan, kemudian mengeklsporasi keindahan bawah laut Bunaken dengan melakukan snorkling?
7. Kampung Sampireun, Garut, Jawa Barat
Kampung Sampireun terletak di Ciparay, desa Sukakarya, Garut, Jawa Barat. Kampung Sampireun ini menawarkan semua kesederhanaan sekaligus kenyamanan fasilitas yang Anda butuhkan untuk bulan madu Anda.Jika Anda ingin merasakan suasana pedesaan khas Sunda, lengkap dengan bale-bale, masakan Sunda, musik Sunda, maka Kampung Sampireun bisa menjadi pilihan tempat bulan madu. Pemandangan yang indah dan lingkungan yang tenang, udara bersih dan segar itu menjadikan resor ini tempat yang tepat untuk pasangan yang berbulan madu.
8. Pulau Belitung
Pulau Belitung didominasi pantai dengan panorama indah, air yang jernih, dan hamparan pasir putih di sepanjang pesisir pantai. Banyaknya teluk-teluk dengan perairan tenang menjadikan tempat ini cocok bagi pasangan bulan madu yang gemar olahraga air. Pemandangan alam menakjubkan di Pulau Belitung, barangkali tidak dapat dijumpai di pulau-pulau lain, inilah keistimewaan pulau ini, manarik dijadikan tempat untuk bulan madu nan romantis.
9. Tanjung Lesung, Banten
Tanjung Lesung terletak di kawasan pantai barat Selat Sunda, tepatnya di Desa Tanjung Jaya, Pandeglang, Banten. Resor ini dapat dijadikan alternatif tujuan bulan madu Anda dengan pasangan tercinta, ditempuh selama 3,5 jam dari ibu kota Jakarta lewat Pandeglang. Suasana disini begitu memikat dengan pesona keindahan biru lautnya dan pasir putih yang terhampar luas. Menikmati keindahan laut yang begitu cantik serta air laut yang amat jernih sehingga bisa terlihat ikan-ikan yang berenang melewati terumbu-terumbu karang. Beragam aktivitas olahraga air terdapat di sini, seperti; Banana Boat, Jet Ski, hingga berpetualang menelusuri Gunung Krakatau.
10. Pulau Umang, Banten
Pulau Umang terletak di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten. Tempat ini cocok untuk lari dari kebisingan kota sekaligus menikmati indahnya momen bulan madu. Di pulau ini, terdapat resor yang ditata dengan sentuhan artistik alami, Keindahan laut yang dikelilingi pegunungan makin menambah suasana romantis saat berbulan madu.
11. Pulau Takabonerate
Takabonerate di Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, akan disiapkan sebagai daerah tujuan wisata internasional dengan mengagendakan sejumlah penyelenggaraan program-program wisata tahunan internasional. obyek wisata bahari Takabonerate yang merupakan taman laut terindah ketiga dunia yang memiliki jutaan biota laut yang dilindungi.(sumber)
10 Pantai Terindah di Jogja..
Sungai Berwarna Hijau "Goldstream's River" di Kanada !!!!
Langsung saja lihat foto-foto berikut ini......
WISATA INDAH DI NGAWI
Waduk Pondok
Pembangunan infrastruksur ini menghabiskan biaya mencapai Rp. 30 milyar. Pengelolaannya sekarang dilakukan oleh: Pengelola Wilayah Sungai Bengawan Solo. Bendungan ini difungsikan sebagai pemasok kebutuhan air irigasi sampai seluas 3.500 ha. Bendungan Pondok mempunyai luas daerah aliran sungai sekitar 32,90 km2. Curahan hujan tahunan : 2000 mm
Muka Air (MA) banjir : 38,1 juta m3, Muka Air (MA) normal : 30,9 juta m3
Volume Mati : 2,9 juta m3, Vol. Efektif : 28 juta m3
Panjang : 199,76 m
Bentuk : lingkaran
Tipe alat operasi : katup kupu
Garis tengah : 3,10 m
Kapasitas : 4,50 m3/detik
Incoming search terms:
waduk pondok, waduk pondok ngawi, ekosistem waduk, asal usul waduk pondok, tempat mesum di ngawi, waduk-pondok, wisata waduk pondok,Random Post
- Kenali Lima Gejala Rematik
- Kenal via Facebook,Tipu Mahasiswi
- PULUHAN JEMBATAN SUDAH UZUR DAN PERLU PERBAIKAN
- Lomba menulis untuk Blogger “Bea & Cukai On Blog”
- Pembahasan RAPBD Molor
- Jika anda suka artikel ini, silakan share ke teman-teman anda di FACEBOOK. Cukup dengan mengKlik link ini saja.
- Dan jika diinginkan artikel ini boleh dicopy paste, karena kami penganut aliran BEBAS COPY PASTE
TELAGA SARANGAN
Telaga Sarangan yang juga dikenal sebagai telaga pasir ini adalah sebuah telaga alami yang terletak di kaki Gunung Lawu, di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Berjarak sekitar 16 kilometer arah barat kota Magetan. Telaga ini luasnya sekitar 30 hektar dan berkedalaman 28 meter. Dengan suhu udara antara 18 hingga 25 derajat Celsius, Telaga Sarangan mampu menarik ratusan ribu pengunjung setiap tahunnya.
Telaga Sarangan merupakan obyek wisata andalan Magetan. Di sekeliling telaga terdapat dua hotelcendera mata, berbintang, 43 hotel kelas melati, dan 18 pondok wisata.Di samping puluhan kios pengunjung dapat pula menikmati indahnya Sarangan dengan berkuda mengitari telaga, atau mengendarai kapal cepat.Fasilitas obyek wisata lainnya pun tersedia, misalnya rumah makan, tempat bermain, pasar wisata, tempat parkir, sarana telepon umum, tempat ibadah, dan taman.
Keberadaan 19 rumah makan di sekitar telaga menjadikan para pengunjung memiliki banyak alternatif pilihan menu. Demikian pula keberadaan pedagang kaki lima yang menawarkan berbagai suvenir telah memberikan kemudahan kepada pengunjung untuk membeli oleh-oleh. Hidangan khas yang dijajakan di sekitar telaga adalah sate kelinci.
Magetan juga tertolong dengan adanya potensi industri kecil setempat yang mampu memproduksi kerajinan untuk suvenir, misalnya anyaman bambu, kerajinan kulit, kerajinan sepatu, dan produk makanan khas seperti emping melinjo dan lempeng (kerupuk puli, yaitu kerupuk dari nasi).
Telaga Sarangan juga memiliki layanan jasa sewa perahu dan becak air. Ada 51 perahu motor dan 13 becak air yang dapat digunakan untuk menjelajahi telaga.
Telaga Sarangan memiliki beberapa kalender event penting tahunan, yaitu labuh sesaji pada Jumat Pon bulan Ruwah, liburan sekolah di pertengahan tahun, Ledug Sura 1 Muharram, dan pesta kembang api di malam pergantian tahun.
Pemkab setempat tengah membuat proyek jalan tembus yang menghubungkan Telaga Sarangan dengan obyek wisata Tawangmangu di Kabupaten Karanganyar. Proyek pelebaran dan pelandaian jalan curam yang menghubungkan dua daerah tersebut diharapkan selesai tahun 2007.
Obyek wisata ini dapat ditempuh dari Kota Magetan; dan lokasinya tak jauh dengan Air Terjun Grojogan Sewu, Tawangmangu (Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah).
Pemkab Magetan juga ingin mengembangkan Waduk Poncol (sekitar 10 kilometer arah selatan Telaga Sarangan) sebagai obyek wisata alternatif.
Jumat, 27 Mei 2011
Kamis, 26 Mei 2011
eyang srigati
Al kisah Teladan Kisah Para Wali dan Rasul
Jumat, 02 Juli 2010
Silsilah Eyang Srigati dan Sunan Lawu
Eyang Srigati adalah Priyagung, begawan dari Benua Hindia yang datang ketanah jawa. Beliaulah yang menurunken Kerajaan-kerajaan di Indonesia mulai dari Pajajaran, Majapahit, Mataram dan seterusnya. Semua ada darah-darah Srigati.
Beliau adalah keturunan Nabi Adam ke-8. Yang konon pernah duduk di Alas Ketonggo yang sekarang dikenal dengan Punden Srigati yang terdapat di desa Babatan kec. Paron Ngawi. Punden Srigati dulunya juga Tipak tilas Syeh Domba, Sunan Lawu, dan Sunan Kalijaga. Sunan Lawu (Kertabumi Brawijaya) adalah putra dari Raden Fatah _bin Raden Bathoro Katong _bin Sunan Tembayat
SILSILAH EYANG SRIGATI.
Eyang Srigati adalah Putra dari:
~ Eyang Wisnu _bin
~ Sang Yang Guru
~ Sang yang Tunggal
~ Sang Yang Wening
~ Sang yang Wenang
~ Sang Yang Nurroso _bin
~ Sang yang Nur Cahyo
dan Nur Cahyo adalah Putra
NABI ADAM.a.s.
Dan itu mungkin terjadi kodrat ILLAHI nabi Adam yang waktu itu di turunkan Allah di benua hindia pertama kali dan Siti Hawa di daerah Yordan setelah bertemu dan menjadi satu mendapat kemurahan dari Allah bertemu di Hidatur Rohmah di Makah.
SUNAN LAWU (raden kerta bumi) adalah putra dari :
~ raden Suruh (ratu Majalengka Jabar)_bin
~ raden Mundi wangi (raja pajajaran)_bin
~ Mundi sari (pajajaran)_bin
~ Lalian (pajajaran)_bin
~ Raujenggo (jenggolo)_bin
~ Tembok lembu ambi luhur (jenggolo)_bin
~ Resi Gentayu, Gentiawan _bin
~ Srimot punggung _bin
~ Suro jali
~ Tompo driyo
~ Citro sumo
~ Dermo kusumo wicitro
~ Gendroyono _bin
~ Joyo anijoyo
~ Joyo dermo
~ Hundayana
~ Pati gesik
~ Ongko wijoyo _bin
~ Arjuna _bin
~ Pandu (ratu Astina) _bin
~ Habiyasa
~ Pulosoro
~ raden Sahri
~ raden Sekutreng _bin
~ raden Sutopo
~ raden Monowoso
~ Margeni _bin
~ Eyang Gustri
dan Eyang Gustri adalah putra
EYANG SRIGATI.
Sumber: KH. Agus Abdul Hamid "CONDROMOWO"
Label:
Cerita Para Wali
Label
Arsip Blog
▼
10
(77)
►
Agustus
(13)
- Imam Ahmad Bin Hambal (164 - 241)
- Imam Abu Hanifah (80 - 150 H)
- Imam Malik (93 - 179 H)
- Imam Syafi’i r.a. (150H – 204H )
- Pendeta Masuk Islam
- Terbelahnya Bulan
- Syeh Abdul Qodir Al-Jailani ra.
- Ali bin Abu Thalib"
- Umar bin Khattab
- Usman bin Affan
- Abu Bakar As Siddiq
- Abdullah Bin Hudzafah as-Sahmiy
- Syeh Abdul Qodir
▼
Juli
(10)
- Silsilah Syeh Jangkung
- Nabi Muhammad SAW. Membelah Bulan
- Sunan Bonang dengan Santrinya
- Kisah Sekantong Air
- Kisah Nabi Musa yang 'belajar' kepada Nabi Khidir
- Kelahiran Sang Nabi Dalam Untaian Puisi
- Nabi Musa dan Qorun
- Nabi Sulaiman AS dan Ratu Bilqis
- Jejak Waliyullah di Bumi Pati
- Silsilah Eyang Srigati dan Sunan Lawu
►
Juni
(12)
- Kisah Penggali Kubur
- Dewan Walisongo
- Silsilah Keturunan Nyai Ag. Ngerang
- Zaman Sengoro
- Jadwal Piala Dunia
- Tak Jadi Mencuri Terong Allah Karuniakan Seorang...
- Meningglkn Khianat Mendapat Rahmat
- Shalat Mencegah Perbuatan Keji dan Mungkar
- Berkah Sebuah KetaQwa'an
- Kepala Ikan untuk Sang Nelayan
- Taubat Sang Pembunuh
- 40 Tahun Berbuat Dosa
0
komentar:
Poskan Komentar
Link ke posting ini
Buat sebuah Link